Kamis, 31 Oktober 2013

Menguji Validitas, Realibitas, Daya Beda dan Taraf Kesukaran Soal

Dalam pembuatan sebuah instrumen soal harus memenuhi syarat-syarat sehingga instrumen tersebut layak digunakan. Jika tidak memenuhi syrat-syarat maka instrumen soal tersebut perlu direvisi lagi. Oke kali ini kta akan membahas mengenai syarat layak atau tidak soal itu digunakan. Suatu soal sebelum digunakan harus diuji terlebih dahulu valid, realbel, daya beda dan taraf kesukrannya.

a.         Uji Validitas
            Sebuah tes valid bila tes dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur (Winarni, 2001: 193).       Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas soal adalah teknik korelasi product moment angka kasar. Rumusnya adalah :

r =

Keterangan :
r      = angka indeks korelasi r product moment
∑xy = jumlah hasil perkalian antara  x dan y
∑x   = jumlah skor soal  (x)
∑y   = jumlah skor total (y)
N     = jumlah seluruh sampel
Interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
• 0,80 - 1,00     : validitas sangat tinggi
• 0,60 - 0,80     : validitas tinggi
• 0,40 - 0,60     : validitas cukup
• 0,20- 0,40      : validitas rendah
• 0,00 - 0,20    : validitas rendah atau tidak valid
(Winarni, 2011: 193-194)
b.        Uji Reliabilitas
            Reliabilitas menunjuk pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya/reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010: 221). Adapun rumus yang digunakan yaitu :
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir soal
   = jumlah varian butir
       = varian total
            Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) digunakan patokan sebagai beikut :
a)      Apabila r11 sama dengan atau lebih besar dari pada 0,70 berartis tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (= reliabel).
b)      Apabila r11 lebih kecil dari pada 0,70 berartis tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi ( un-reliabel ) (Sudijono, 2011: 209).
c. Taraf Kesukaran
            Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Jika banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab dengan benar, maka taraf kesukaran tes tersebut rendah. Sebaliknya, jika hanya sedikit dari subjek yang menjawab dengan benar maka taraf kesukarannya tinggi. Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus:
P =
Keterangan :
P  = indeks kesukaran
B  = banyak siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran:
  • 0,0 – 0,3  =  sukar
  • 0,3 – 0,7  =  sedang
  • 0,7 – 1,0  =  mudah
 (Winarni, 2011 : 179)
d. Daya Pembeda
            Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:
D =  -
Keterangan:
J    = jumlah peserta tes
JA   = banyaknya peserta kelompok atas
JB   = banyaknya peserta kelompok bawah
JBA  = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
JBB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya beda:
  • 0,0 – 0,2          =  jelek
  • 0,2 – 0,4          =  cukup
  • 0,4 – 0,7          =  baik
  • 0,7 – 1,0          =  baik sekali
 (Winarni, 2011 : 179)

demikianlah pembhasan kali ini,,jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tulis di komentar...